Cara Bertani & Beternak Application icon

Cara Bertani & Beternak 1.0.2

6.8 MB / 0+ Downloads / Rating 1.0 - 1 reviews


See previous versions

Cara Bertani & Beternak, developed and published by indostudiodev, has released its latest version, 1.0.2, on 2019-03-16. This app falls under the Education category on the Google Play Store and has achieved over 1 installs. It currently holds an overall rating of 1.0, based on 1 reviews.

Cara Bertani & Beternak APK available on this page is compatible with all Android devices that meet the required specifications (Android 2.3+). It can also be installed on PC and Mac using an Android emulator such as Bluestacks, LDPlayer, and others.

Read More

App Screenshot

App Screenshot

App Details

Package name: net.carabertani.indostudiodev

Updated: 6 years ago

Developer Name: indostudiodev

Category: Education

New features: Show more

Installation Instructions

This article outlines two straightforward methods for installing Cara Bertani & Beternak on PC Windows and Mac.

Using BlueStacks

  1. Download the APK/XAPK file from this page.
  2. Install BlueStacks by visiting http://bluestacks.com.
  3. Open the APK/XAPK file by double-clicking it. This action will launch BlueStacks and begin the application's installation. If the APK file does not automatically open with BlueStacks, right-click on it and select 'Open with...', then navigate to BlueStacks. Alternatively, you can drag-and-drop the APK file onto the BlueStacks home screen.
  4. Wait a few seconds for the installation to complete. Once done, the installed app will appear on the BlueStacks home screen. Click its icon to start using the application.

Using LDPlayer

  1. Download and install LDPlayer from https://www.ldplayer.net.
  2. Drag the APK/XAPK file directly into LDPlayer.

If you have any questions, please don't hesitate to contact us.

App Rating

1.0
Total 1 reviews

Previous Versions

Cara Bertani & Beternak 1.0.2
2019-03-16 / 6.8 MB / Android 2.3+

About this app

ndonesia mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani,disamping itu juga jumlah lahan pertanian dan perkebunan hampir 2/3 luas tanah negeri ini sehingga indonesia didapok sebagai negara agraris,dengan 2 musim yang ada di Indonesia yakni musim hujan dan musim kemarau maka pertanian dinegeri ini berpotensi mengalami 3 kali masa panen (2 kali panen padi ,1 kali penen polowijo).

Struktur tanah indonesia dikenal sangat subur hingga bercocok tanam apapun bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,karena ketersediaan unsur hara alami tersedia melimpah ruah.akan tetapi seiring dengan datangnya para pembaharu dibidang pertanian seperti Norman bulgoud dengan green revolution nya melalui 4 komponen dalam pertanian yakni

Pengaturan irigasi yang baik
Penggunaan pupuk kimia
Pemilihan bibit unggul
Pestisida atau obat hama kimia

Diantara komponen revolusi hijau tersebut dua hal yang perlu kita evaluasi yakni pupuk kimia dan pestisida kimia,memang dalam waktu singkat konsep revolusi hijau bisa membentuk negara yang mengadopsi bisa secepat kilat mengalami swasembada pangan seperti negeri yang kita cintai ini ,hanya 2 tahun setelah aplikasi intensif ,bisakah bertahan lama ?ternyata tidak indonesia bertahan hingga tahun1999 swasembada setelah itu ...import beras!!!kenapa hal itu terjadi???aplikasi pupuk kimia dan pestisida kimia telah merusak tanah karena kimia bersifat mengikat unsur hara alami dan membunuh mikroorganisme tanah yang nota bene berfungsi sebagai dekompuser dan penghasil unsur hara.dengan demikian tanah tandus dan gersang.menurut laporan UN Conference on Everonment and Development 1992 (Eart Summit) kandungan mineral tanah pertanian diberbagai bagian dunia telah merosot 55-85% dalam 100 tahun belakangan,ini disebabkan karna aplikasi pupuk kimia dan pestisida kimia pada pertanian.menurut Dr.Hiromi Sinya, MD kualitas tanaman yang kita makan ditentukan oleh kualitas tanah tempat tumbuhnya ini berarti dengan pola kimia dan penurunan mineral tanah yakni unsur hara maka tanaman pertanian saat ini sangat rendah mineral dan gizinya untuk dikonsumsi.sehingga tidak heran ada pepatah yang menyidir negeri ini seperti unta yang mati kehausan dipadang pasir padahal di pundak nya terdapat kantong air.

Siapa yang bertangguang jawab terhadap semua ini??seorang pejuang adalah mereka yang tidak mengkambing hitamkan satu sama lain tetapi mereka selalu mencari dan menciptakan solusi terhadap persolan yang terjadi.PT.HCS memberikan solusi terhadap semua ini dengan konsep Pertanian Berkelanjutan mengajak masyarakat untuk back to nature dan go to organic mewujudkan kelestarian alam dan mengembalikan kesuburan bumi pertiwi menuju masyarakat Sehat ,Mandiri dan Sukses.

New features

version 1.0.2