Menggapai Hidup Berkah Application icon

Menggapai Hidup Berkah 1.0.0

6.3 MB / 1+ Downloads / Rating 5.0 - 1 reviews


See previous versions

Menggapai Hidup Berkah, developed and published by Pelatihan Pesantren PKH, has released its latest version, 1.0.0, on 2018-07-27. This app falls under the Education category on the Google Play Store and has achieved over 100 installs. It currently holds an overall rating of 5.0, based on 1 reviews.

Menggapai Hidup Berkah APK available on this page is compatible with all Android devices that meet the required specifications (Android 4.0+). It can also be installed on PC and Mac using an Android emulator such as Bluestacks, LDPlayer, and others.

Read More

App Screenshot

App Screenshot

App Details

Package name: com.pesantrenpkh.iaincirebonhidupberkah

Updated: 7 years ago

Developer Name: Pelatihan Pesantren PKH

Category: Education

New features: Show more

App Permissions: Show more

Installation Instructions

This article outlines two straightforward methods for installing Menggapai Hidup Berkah on PC Windows and Mac.

Using BlueStacks

  1. Download the APK/XAPK file from this page.
  2. Install BlueStacks by visiting http://bluestacks.com.
  3. Open the APK/XAPK file by double-clicking it. This action will launch BlueStacks and begin the application's installation. If the APK file does not automatically open with BlueStacks, right-click on it and select 'Open with...', then navigate to BlueStacks. Alternatively, you can drag-and-drop the APK file onto the BlueStacks home screen.
  4. Wait a few seconds for the installation to complete. Once done, the installed app will appear on the BlueStacks home screen. Click its icon to start using the application.

Using LDPlayer

  1. Download and install LDPlayer from https://www.ldplayer.net.
  2. Drag the APK/XAPK file directly into LDPlayer.

If you have any questions, please don't hesitate to contact us.

Previous Versions

Menggapai Hidup Berkah 1.0.0
2018-07-27 / 6.3 MB / Android 4.0+

About this app

Waktu: Makhluk Allah yang Terabaikan

Berulang kali Allah Swt. bersumpah dengan waktu. Di dalam al-Qur’an, khususnya pada Juz terakhir, yang dikenal dengan sebutan Juz ‘Amma, dengan mudah kita jumpai kalimat-kalimat sumpah yang Allah sandarkan kepada waktu. Dari mulai waktu fajar (al-Fajr), pagi (al-Shubh), duha (al-Dhuha), siang (al-Nahar), petang (al-‘Ashr), hingga malam (al-Lail).

Betapa pentingya waktu, hingga Allah pun bersumpah dengannya. Waktu adalah nikmat tak terhingga yang Allah anugerahkan kepada kita. Namun sayangnya, seringkali kita mengabaikan serta tidak memedulikan nikmat yang satu ini. Kita lalai dan terlena karena rutinitas kehidupan yang kita jalani. Sehingga, seringkali kita baru tersadar betapa pentingnya memanfaatkan waktu, justru ketika kita sudah uzur, umur sudah tidak muda lagi, fisik sudah tidak sekuat dulu, daya ingat sudah menurun, penglihatan sudah mulai kabur, beragam penyakit pun semakin akrab dengan kita. Di saat seperti inilah, kita terbangun dari tidur panjang yang selama ini kita alami.

Al-Qur’an menyebut orang-orang yang lalai dengan istilah al-Ghafilun (orang-orang yang lalai dan melupakan Allah). Mereka diberi panca indera, tetapi tidak digunakan secara maksimal untuk mengikuti petunjuk Allah. Mereka diberi kesempatan untuk hidup di dunia, alih-alih untuk beribadah kepada-Nya, tetapi justru menutup mata, telinga serta hati mereka dari seruan Allah.

Di dalam Q.S Al-Hasyr: 18 Allah Swt mengingatkan, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat di atas menegaskan bahwa kita diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah kemudian memperhatikan aktivitas dunia yang kita kerjakan saat ini sebagai bekal untuk kehidupan esok (di akhirat).

Perintah tersebut tentu sangat berkaitan erat dengan bagaimana kita memanfaatkan kesempatan (waktu) yang Allah berikan kepada kita saat ini. Orang-orang yang beruntung (al-Muflihun), adalah mereka yang mampu mengatur waktunya dengan baik, serta mengisinya dengan aktivitas positif (amal shalih). Adapun orang-orang yang merugi (al-Khasirun), adalah mereka yang menyia-nyiakan waktunya dan mengisinya dengan serangkaian perilaku negatif yang berujung pada dosa dan maksiat kepada Allah.

Waktu yang sangat singkat untuk menjalani hidup di dunia ini terlalu sayang untuk diabaikan apalagi disia-siakan. Betapa banyak ayat yang menceritakan penyesalan orang-orang yang ketika di dunia menyia-nyiakan masa hidupnya. Mereka tidak menjadikan hidup ini sebagai ladang amal shalih, justru menjadikannya sebagai tempat untuk menabur benih-benih kejahatan dan dosa, sehingga ketika tiba saatnya hari perhitungan (yaum al-hisab), mereka menyesali perbuatannya ketika di dunia. (Q.S. al-Naba: 40).

Al-Qur’an juga menyebutkan keinginan sekelompok manusia agar diberi umur panjang hingga seribu tahun. Padahal, tambahan umur sebanyak itu pun tidak akan menjauhkan mereka dari siksa (azab) Allah karena perbuatan mereka. (Q.S. Al-Baqarah: 96)

Dalam buku ini, penulis uraikan sejumlah ayat al-Qur’an dan juga keterangan dari hadis Nabi Muhammad Saw. tentang bagaimana cara yang tepat untuk memanfaatkan serta mengisi waktu. Harapan penulis, keterangan dari sejumlah ayat dan hadis Nabi Saw tersebut dapat mengarahkan kita semua untuk memanfaatkan kesempatan hidup di dunia yang sangat singkat ini dengan sebaik-baiknya, sehingga umur kita yang terbatas ini dapat lebih bermakna, bahkan hingga kita sudah meninggalkan dunia ini. Semoga.

Selamat membaca. Saya ucapkan: “Semoga keberkahan hidup selalu Allah limpahkan mengiringi hari-hari Anda. Dan semoga, hari ini lebih baik dari kemarin, tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.”

New features

Release pertama Aplikasi Android Menggapai Hidup Berkah, Pesan al-Qur'an Memaknai Waktu

App Permissions

Allows applications to open network sockets.
Allows applications to access information about networks.