About this app
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Sebaik-baik masa (abad) adalah masaku, lalu masa sesudahnya, kemudian masa sesudah itu."
Secara kebahasaan, tabiin merupakan bentuk jamak dari tabi' artinya yang mengikuti. Menurut Al-Khatib al Baghdadi (sejarawan dari Baghdad yang hidup pada abad ke-4 H), seorang Muslim dapat dikatakan sebagai tabiin jika pernah bersahabat dengan para sahabat Nabi SAW, jadi bukan sekedar pernah berjumpa saja. Para ulama ahli hadis membagi generasi tabiin ini dalam beberapa tingkatan (tabaqat) berdasarkan kualitas sahabat yang pernah dijumpainya.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Taqrib at-Tahdzib membagi para Tabi'in menjadi empat tingkatan berdasarkan usia di antaranya yaitu:
- Para Tabi'in kelompok utama/senior (kibar at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 95 H/713 M. Mereka seangkatan dengan Said bin al-Musayyab (lahir 13 H - wafat 94 H),
- Para Tabi'in kelompok pertengahan (al-wustha min at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 110 H/728 M. Mereka seangkatan dengan Al-Hasan al-Bashri (lahir 21 H - wafat 110 H) dan Muhammad bin Sirin (lahir 33 H - wafat 110 H),
- Para Tabi'in kelompok muda (shighar at-tabi'in) yang kebanyakan meriwayatkan hadis dari para Tabi'in tertua, yang telah wafat sekitar tahun 125 H/742 M. Mereka seangkatan dengan Ibnu Syihab az-Zuhri (lahir 58 H - wafat 124 H),
Para Tabi'in kelompok termuda yang kemungkinan masih berjumpa dengan para Sahabat Nabi dan para Tabi'in tertua walau tidak meriwayatkan hadis dari Sahabat Nabi, yang telah wafat sekitar tahun 150 H/767 M. Mereka seangkatan dengan Sulaiman bin Mihran al-A'masy (lahir 61 H - wafat 148 H).
Mayoritas ulama penulis biografi para periwayat hadis (asma ar-rijal) membagi para Tabi'in menjadi tiga tingkatan berdasarkan Sahabat Nabi yang menjadi guru mereka, yaitu:
- Para Tabi'in yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam sebelum peristiwa Fathu Makkah,
- Para Tabi'in yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam setelah peristiwa Fathu Makkah,
- Para Tabi'in yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa ketika Nabi Muhammad wafat.
Dengan aplikasi ini diharapkan bisa digunakan sebagai sarana membangun kembali semangat seorang muslim untuk belajar Islam dengan meneladani para tabiin.
===========================
Nah, mengapa kamu harus banget mendowload aplikasi ini? Simak beberapa manfaatnya yang mesti kamu tahu.
* Untuk meneladani sikap dan perilaku para tabiin semasa hidupnya.
* Supaya tertular dengan semangat dan optimisme para tabiin.
* Menjadi inspirasi dan teladan hidup.
* Meniru kebaikan yang dilakukannya, dan juga pengingat supaya tidak melakukan hal buruk
* Mengajakmu untuk ikut berfikir (berdasarkan pengalaman para tabiin) dan meresapi nilai-nilai kehidupan
* Meningkatkan percaya diri, dan positif hidup
=======================
Lalu siapa saja yang ada di aplikasi 35 Biografi Tabiin ini? Berikut beberapa diantaranya :
1. URWAH BIN ZUBAIR
2. SULAIMAN BIN YASAR
3. SAID BIN MUSAYYIB
4. SALAMAH BIN DINAR
5. IBNUL HANAFIYAH
6. ZAINAL ABIDIN
7. SALIM BIN ABDULLAH
8. RABIAH AR-RAYI
9. AZ-ZUHRI
10. NAFI
11. .... DLL
Penasaran dengan yang lain? Temukan segera di dalam aplikasinya
=========================
Selain itu, beberapa kelebihan Aplikasi 35 Biografi Tabiin diantaranya adalah :
* Gratis, bisa didownload kapan saja. Support untuk semua smartphone.
* Bisa di-akses secara offline, jadi bisa dibaca kapan dan dimana saja.
* Ukuran aplikasi ringan.
* Gampang untuk dishare ke teman, saudara, keluarga dan lain sebagainya.
* Memudahkan berbagi cerita inspiratif, berhikmah dan pembelajaran baru mengenai biografi tabiin kepada siapapun melalui email, facebook, dan media sosial lainnya.
* Menjadi referensi rujukan materi untuk pembelajaran agama, akhlak, sejarah, atau sesi cerita hikmah dan bisa ditujukan bagi segala usia.
============
Note: Tunjukkan dukunganmu dengan memberi rate pada aplikasi ini!
